Saturday, May 19, 2012

Bebek Plengkung Resto & Cafe: Makan Bebek Mati Ditonton Bebek Hidup

Bergaul cukup dekat dengan teman-teman kampus yang tergila-gila pada Bebek Goreng Haji Slamet tidak cukup untuk menggerakkan saya menyukai masakan dari bebek. Lidah dan gigi saya kurang cocok dengan teksturnya yang umumnya kenyal-kenyal aneh. Saya sendiri superduper heran mendapati seorang teman yang bahkan memiliki ritual khusus seminggu sekali: memesan sekardus cakar Bebek Goreng Haji Slamet setiap Jumat! Satu-satunya menu bebek yang bisa saya toleransi adalah crispy duck ala Bali, yang sejauh ini hanya pernah saya konsumsi dua kali. Makanya, sewaktu menemukan penawaran diskon dari sebuah restoran bebek, saya sempat bimbang. Berhubung menu yang ditawarkan adalah burger yang patty-nya tentunya sudah dilumatkan dan nggak akan kenyal-kenyal amat, saya yang banci diskon pun akhirnya mengeklik tombol beli dan beberapa hari kemudian menjelajah Jogja sampai di Jalan Parangtritis dekat ringroad selatan sana.

(makanan-dan-minuman-tokobagus.com)
Sewaktu saya kunjungi, Bebek Plengkung Resto & Cafe ini agak sepi. Wajar, lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Tempatnya sih nyaman karena berada di dekat sawah. Ada cempe-cempe unyu yang berlari-lari di sisi kanan saya, sementara di sisi kiri ada bebek-bebek yang mondar-mandir dengan riang! Hedeh, saya nggak ngerti kenapa beberapa restoran bebek yang pernah saya kunjungi (Bebek Bengil & Bebek Tepi Sawah) juga menganggap bahwa ide mengumbar bebek yang masih hidup berseliweran di dekat calon konsumen yang akan menyantap bebek mati adalah ide yang cemerlang. Kalau saya kok jadi sedikit merasa bersalah +_+ Untungnya saya lihat bebeknya sewaktu makanan sudah selesai disantap.            


Makanan:
1. Cheese Burger Bebek (22.000 IDR)

2/5
Terlepas dari faktor ketidaksukaan saya terhadap bebek, menu yang ini menurut saya memang kurang sip. Patty-nya agak hambar dan teksturnya aneh. Untungnya ini masih bisa ditolong dengan menambah saus mayones banyak-banyak. Btw saya masih tidak bisa memastikan side dish yang disajikan itu kentang goreng atau singkong goreng.

2. Lumpia Bebek (9.000 IDR)

4/5
Karena sepulang dari resto ini saya akan mampir ke kos Rachmi, menu ini saya beli untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Meskipun penampakannya sedikit buruk rupa karena diublek2 di dalam kardus, saya dan Rachmi sepakat rasanya enaaaak. Minus ada pada kuantitasnya yang kurang banyak *kkk* dan side dish berupa kerupuk mi yang memang tidak saya suka.

Minuman:
Jus Kiwi (12.000 IDR)

3/5
Untuk sari buah di lapisan bawah sih segar dan enak, tapi begitu nyeruput ampas buahnya agak bikin gatel :9

Dll:
- Bill-nya diketik rapi, kesannya jadi lebih profesional, tapi nunggunya jadi agak lama cyinn.
- Harga belum termasuk pajak 15%
- Buka setiap hari pkl 11.00--24.00
- Parkir gratis

Mau ke sini lagi?
Nggak deh. Meskipun lumpianya yummy sekali, restonya jauh dan saya kurang suka bebek.

Rating: 3/5

Bebek Plengkung Cafe & Resto
Jl. Parangtritis km. 5
Pelemsewu, No. 364
(Selatan perempatan Samsat ke barat)
(0274) 370 013

No comments: